widiyas

Pertemuan itu membuatku haru, tak jarang, butiran kristal itu jatuh saat membayangkan betapa bahagianya diri ini saat bersanding denganmu nanti.  Jikalau seseorang bertanya, "Hei, mengapa kau sangat mencintainya?", maka biarkan vokalku menjawab: Dia hadir di saat yang tepat, ada di saat diri ini membutuhkan sosok yang bisa membuatnya bangkit dari zona kebodohan. Dia berhasil membuktikan bahwa lelaki yang baik paras dan agamanya itu kehadirannya nyata ada.  Entah akan berakhir seperti apa perasaan ini, tapi aku berdoa kepada Tuhan untuk membuatku bersanding denganmu, tidak hanya di dunia, tapi juga di surga. Selalu ku rayu Sang Pembolak-balik hati agar diri ini bisa mendampingimu di saat usia sudah senja, menua bersama, menjelajahi seisi dunia bersama.  Jika memang benar takdir kita menyatu,  akan ku pastikan kau mendapati cinta yang tulus. Tak akan ku biarkan hatimu sepi dan sendu, bahuku akan selalu ada saat kau butuh, akan ku capai ridamu, menjadi pasangan terbaik...

Entah siapapun kamu, rasmu, atau sukumu, aku tetap ingin memanggilmu dengan sebutan 'Mas'.  Mas, maafkan jikalau pasanganmu ini begitu banyak kekurangan, maafkan jikalau pasanganmu ini ternyata tidak sesuai dengan apa yang ekspetasikan, tapi terlepas dari itu semua, aku akan berusaha menjadi manusia yang lebih baik dari hari sebelumnya. Mas.. Hidup di dunia yang penuh fitnah ini membuatku lelah, lelah bertarung dengan hawa nafsu. Aku lelah berjuang sendirian, dan ku harap, kehadiranmu bisa menjadi teman berjuangku untuk mencapai surga Allah. Ku harap, kehadiranmu bisa membuatku semakin mengingatkan akan kebesaran Allah. Ku harap, kehadiranmu bisa membuatku menangis saat mengingat betapa pedihnya azab Allah. Ku harap, kamu bisa menjadi teman penguat di kala aku futur, Mas.. Mas, aku sudah lama menjadi rumah untuk diriku sendiri, pulang pada diriku, pergi pun tetap kembali kepadaku, menangis sesenggukan lalu menenangkan diri sendirian, bergelut kalut lalu mengusap kepalanya sendi...

“Kok, gue gagal mulu ya? Padahal gue udah berusaha keras, tapi, kok malah ga sesuai realita sihhh”   “Orang-orang kok pada bisa, ya? Apakah gue memang terlahir sebagai manusia gagal?" Alhasil dari kalimat yang kamu ucapin barusan, kamu jadi takut nyoba hal baru, jadi males improve skill , ya karena takut gagal tadi, takut apa yang diusahakan malah kebuang sia-sia. Nah, kalau kamu pernah ngerasain itu, aku pengen ngasih tau kamu satu hal,   ternyata KEGAGALAN yang kita anggap musuh, ternyata itu adalah sahabat karibnya si kesuksesan, loh... Loh, loh, kok bisa? Kenapa aku bilang gini, karena coba deh kamu renungin, kegagalan itu walau kesannya sakiiitt banget, tapi dia yang ngajarin kita buat evaluasi diri, nyadar gak? Kegagalan itu walau kesannya periiihh banget, tapi dia pula yang ngajarin kita biar jadi lebih bijak dalam berpikir dan mengambil tindakan. Kegagalan itu juga salah satu cara agar kita bisa memperbaiki diri. Kegagalan itu pula yang membuat kita men...

Saudaraku... Allah tuh takjub dengan pemuda yang baik, yang hatinya condong kepada ketaatan, yang selalu bersemangat untuk mempelajari agama Allah, dan yang bisa melawan syahwat dan hawa nafsunya. Disaat anak-anak muda yang sebaya dengannya hidup hura-hura, nongkrong sana-sini, dia menggunakan masa mudanya untuk melakukan hal-hal yang positif dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.  Pemuda yang seperti ini sangat langka dan spesial, percayalah... Ingat enggak, pemuda yang tumbuh besar dalam ketaatan, pasti akan Allah berikan naungan di hari kiamat kelak. وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ ش...